Skip to content

contoh proposal skripsi kuantitatif: Langkah Demi Langkah Menyusun Proposal Berbasis Angka dan Statistik

📘 Skripsi 24 Jam Selesai!

Panduan lengkap ChatGPT untuk skripsi: dari judul sampai sidang, semua ada! Prompt siap pakai + strategi anti-plagiarisme + bonus artikel jurnal.

🎓 DAPATKAN DI DEWASKRIPSI.COM →

Contoh Proposal Skripsi Kuantitatif: Langkah Demi Langkah Menyusun Proposal Berbasis Angka dan Statistik

Panduan komprehensif ini membantu mahasiswa menyusun proposal skripsi kuantitatif yang kuat, terstruktur, dan siap dilaksanakan. Termasuk contoh nyata, template variabel, teknik sampling, uji statistik umum (SPSS/R), serta tips praktis agar proposal Anda lolos pembimbing dan komisi.

Pendahuluan

Menulis proposal skripsi kuantitatif seringkali terasa menantang karena membutuhkan perencanaan yang teliti, pemahaman tentang variabel, instrumen pengukuran, dan teknik analisis statistik. Proposal yang baik bukan hanya menjelaskan ide penelitian, tetapi juga menunjukkan bahwa metodologi yang dipilih valid, dapat diukur, dan realistis untuk dilaksanakan. Artikel ini menyajikan langkah demi langkah bagaimana menyusun proposal penelitian kuantitatif, disertai contoh konkret dan tabel yang mudah diikuti.

Target pembaca: mahasiswa sarjana (S1) yang sedang menyiapkan proposal skripsi kuantitatif, dosen pembimbing yang membutuhkan template, serta praktisi yang ingin memperkuat proposal penelitian berbasis angka dan statistik. Sepanjang artikel, kata kunci seperti contoh proposal skripsi kuantitatif, penelitian kuantitatif, metode kuantitatif, varibel penelitian, dan uji statistik digunakan secara alami agar artikel ini mudah ditemukan lewat mesin pencari.

Mengapa Memilih Penelitian Kuantitatif?

Penelitian kuantitatif fokus pada pengukuran angka dan analisis statistik untuk menguji hipotesis. Berikut manfaat memilih pendekatan ini dalam skripsi:

  • Mampu menguji hubungan sebab-akibat atau asosiasi secara objektif.
  • Hasil yang terkuantifikasi memudahkan generalisasi ke populasi lebih luas (jika sampling representatif).
  • Metode analisis statistik (mis. t-test, ANOVA, regresi) memberikan pengukuran tingkat signifikansi dan kekuatan hubungan.
  • Struktur penelitian lebih terstandar-mudah direplikasi oleh peneliti lain.
  • Sangat sesuai untuk penelitian yang ingin mengukur fenomena pendidikan, psikologi, pemasaran, ekonomi, dan sains sosial lainnya.

Struktur Umum Proposal Skripsi Kuantitatif

Walau format dapat bervariasi di setiap kampus, susunan umum proposal kuantitatif biasanya mencakup:

  1. Judul penelitian
  2. Latar belakang dan rumusan masalah
  3. Tinjauan pustaka dan kerangka teori
  4. Rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis
  5. Variabel dan definisi operasional
  6. Metode penelitian (desain, populasi & sampel, teknik sampling)
  7. Instrumen penelitian, validitas & reliabilitas
  8. Teknik pengumpulan data
  9. Rencana analisis data
  10. Jadwal penelitian (Gantt chart)
  11. Anggaran (jika diperlukan)
  12. Daftar pustaka dan lampiran

Langkah Demi Langkah Menyusun Proposal Skripsi Kuantitatif

1. Menentukan Topik dan Judul

Cara memilih topik:

  • Pilih bidang yang diminati dan relevan dengan program studi.
  • Tinjau jurnal, skripsi terdahulu, dan isu terbaru untuk menemukan gap penelitian.
  • Formulasikan judul yang spesifik, jelas, dan mencerminkan variabel utama.

Contoh judul yang baik: “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri X.”

2. Menulis Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Latar belakang harus menjelaskan konteks, pentingnya penelitian, dan gap yang ingin diisi. Rumusan masalah memuat pertanyaan penelitian yang jelas dan fokus.

  • Jelaskan fenomena yang diamati, data pendukung (mis. statistik pendidikan), dan alasan gap penelitian.
  • Rumusan masalah harus dapat diuji secara kuantitatif (misalnya: apakah ada pengaruh? seberapa besar pengaruh?).

3. Menyusun Tujuan dan Hipotesis

Tujuan penelitian dirumuskan sesuai rumusan masalah. Hipotesis adalah pernyataan prediktif yang akan diuji dengan data.

  • Contoh tujuan: “Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar matematika siswa SMA Negeri X.”
  • Contoh hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1):

    H0: Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar matematika.

    H1: Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar matematika.

4. Menentukan Variabel dan Definisi Operasional

Deskripsikan variabel penelitian (independen, dependen, kontrol) dan cara mengukurnya.

  • Variabel independen (X): penggunaan media pembelajaran interaktif – diukur dari frekuensi, kualitas, atau skor skala perilaku.
  • Variabel dependen (Y): hasil belajar matematika – diukur dengan nilai tes tertulis atau skor pre-test/post-test.
  • Berikan definisi operasional yang jelas (mis. skala likert 1-5, instrument test dengan 20 butir soal, dsb.).

5. Memilih Metode Penelitian

Deskripsikan desain penelitian kuantitatif yang dipilih (eksperimental, quasi-eksperimental, korelasional, survey). Sertakan alasan pemilihan.

  • Survei: cocok untuk studi korelasional dan deskriptif.
  • Eksperimen/quasi-eksperimen: cocok untuk menguji pengaruh sebab-akibat.
  • Cross-sectional vs longitudinal: jelaskan jangka waktu pengumpulan data.

6. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Detailkan populasi (mis. siswa kelas X di SMA Negeri X). Jelaskan teknik sampling yang dipakai (probability: simple random, stratified; non-probability: purposive, convenience) dan perhitungan ukuran sampel (rumus Slovin, Cochran, atau perhitungan power analysis).

Contoh perhitungan sederhana (rumus Slovin):

N = ukuran populasi, e = tingkat kesalahan (mis. 0.05)
n = N / (1 + N * e^2)

7. Instrumen Penelitian dan Pengujian Validitas & Reliabilitas

Jelaskan instrumen yang dipakai (kuesioner, tes, lembar observasi). Sertakan langkah validitas dan reliabilitas:

  • Validitas konten: konsultasi ahli, tinjauan literatur, review instrumen.
  • Validitas konstruk/konvergen: analisis faktor confirmatory/exploratory jika perlu.
  • Reliabilitas: Cronbach’s alpha untuk skala, test-retest, atau inter-rater untuk observasi.

8. Teknik Pengumpulan Data

Jelaskan prosedur pengumpulan data secara rinci: izin penelitian, pengambilan sampel, administrasi instrumen (online/offline), pengujian awal instrumen (pilot study).

9. Analisis Data

Rencanakan analisis data sesuai tujuan dan jenis variabel. Berikut langkah yang umum:

  • Uji asumsi (normalitas, linearitas, homoskedastisitas, multikolinearitas).
  • Analisis deskriptif (rata-rata, median, standar deviasi, frekuensi).
  • Analisis inferensial: uji beda (t-test, ANOVA), korelasi (Pearson/Spearman), regresi sederhana/berganda, uji chi-square untuk data kategorik.
  • Jika model lebih kompleks: analisis jalur (path analysis), SEM, atau faktor analisis.

10. Jadwal dan Anggaran

Sisipkan Gantt chart sederhana atau tabel jadwal. Jika diperlukan, lampirkan estimasi biaya (print, transportasi, perangkat lunak).

Tabel Panduan Pemilihan Uji Statistik

Tabel ini membantu memilih uji statistik berdasarkan jenis variabel dan tujuan analisis.

Tujuan Analisis Variabel Independen Variabel Dependen Uji Statistik yang Disarankan
Menguji perbedaan antara dua kelompok Kategori (2 grup) Skala interval/rasio Independent t-test
Menguji perbedaan antar lebih dari dua kelompok Kategori (>2 grup) Skala interval/rasio ANOVA (one-way)
Menguji hubungan antara dua variabel kuantitatif Skala interval/rasio Skala interval/rasio Pearson correlation / Spearman
Memprediksi variabel dependen Satu atau lebih variabel Skala interval/rasio Regresi linear sederhana/berganda
Hubungan antar variabel kategorik Kategori Kategori Chi-square

Contoh Proposal Skripsi Kuantitatif (Ringkas dan Jelas)

Berikut contoh proposal lengkap namun ringkas untuk memberi gambaran praktis bagaimana bagian-bagian di atas disusun.

Judul

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri X

Latar Belakang (Singkat)

Skor rata-rata Ujian Akhir Sekolah (UAS) mata pelajaran matematika di SMA Negeri X dalam tiga tahun terakhir menunjukkan nilai di bawah standar nasional. Sementara itu, berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep matematika. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah penggunaan media pembelajaran interaktif berpengaruh terhadap hasil belajar matematika di SMA Negeri X.

Rumusan Masalah

  1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media interaktif dan siswa yang tidak?
  2. Seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar matematika siswa?

Tujuan Penelitian

  • Mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
  • Menentukan besar pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar matematika.

Hipotesis

H0: Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat media pembelajaran interaktif dan yang tidak.

H1: Ada perbedaan signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat media pembelajaran interaktif dan yang tidak.

Variabel

  • Variabel independen: Penggunaan media pembelajaran interaktif (dikategorikan: ada/tidak).
  • Variabel dependen: Hasil belajar matematika (skor tes akhir, range 0-100).

Populasi dan Sampel

Populasi: Seluruh siswa kelas X di SMA Negeri X (N = 240). Sampel: dua kelas dipilih secara acak; masing-masing kelas terdiri dari sekitar 30 siswa. Teknik sampling: simple random sampling pada tahap pemilihan kelas, semua siswa pada kelas terpilih menjadi sampel (cluster sampling sederhana).

Instrumen

  • Tes hasil belajar matematika: 30 butir soal pilihan ganda, validitas diujikan melalui expert judgment dan uji pilot; reliabilitas dihitung dengan Cronbach’s alpha (target > 0.70).
  • Checklist pelaksanaan media interaktif: digunakan untuk memastikan fidelity intervensi.

Prosedur Penelitian

  1. Melakukan uji coba instrumen pada 30 siswa di sekolah lain untuk validitas dan reliabilitas.
  2. Mendapatkan izin dari pihak sekolah dan persetujuan wali kelas.
  3. Membentuk dua kelompok: intervensi (media interaktif selama 6 minggu) dan kontrol (metode konvensional).
  4. Melaksanakan pre-test sebelum intervensi dan post-test setelah intervensi.

Analisis Data

Langkah analisis:

  • Analisis deskriptif skor pre-test dan post-test (rata-rata, SD).
  • Uji normalitas (Shapiro-Wilk jika n < 50, Kolmogorov-Smirnov jika n ≥ 50).
  • Independent t-test untuk membandingkan rata-rata post-test antara dua kelompok (jika asumsi normal terpenuhi). Jika tidak terpenuhi, gunakan Mann-Whitney U test.
  • Regresi linear sederhana untuk menghitung besar pengaruh (R2 dan koefisien regresi).

Jadwal (Gantt chart sederhana)

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Penyusunan proposal & kajian pustaka
Uji instrumen (pilot)
Pengumpulan data (pre-test, intervensi, post-test)
Analisis data & penulisan skripsi

Estimasi Anggaran

  • Biaya cetak kuesioner dan soal: Rp 200.000
  • Biaya transportasi dan izin: Rp 150.000
  • Biaya perangkat lunak/SPSS lisensi (opsional): Rp 500.000
  • Total estimasi: Rp 850.000

Langkah Praktis: Uji Validitas dan Reliabilitas (Contoh)

Setelah membuat instrumen kuesioner atau tes, lakukan langkah berikut:

  1. Lakukan uji coba instrumen pada sampel kecil (n = 30-50) dari populasi yang sama/serupa.
  2. Hitung korelasi butir-total untuk validitas item (mis. korelasi corrected item-total > 0.3 dianggap baik).
  3. Lakukan analisis faktor eksploratori jika diperlukan untuk melihat dimensi konstruk.
  4. Hitung Cronbach’s alpha; nilai di atas 0.70 umumnya diterima untuk penelitian pendidikan dan sosial.

Catatan: Jika beberapa item memiliki korelasi rendah, pertimbangkan menghapus atau merevisi item tersebut untuk meningkatkan reliabilitas.

Uji Asumsi Statistik yang Sering Dilakukan

Sebelum melakukan uji inferensial, periksa asumsi-asumsi dasar:

  • Normalitas: Shapiro-Wilk atau Kolmogorov-Smirnov, serta pemeriksaan histogram dan Q-Q plot.
  • Homoskedastisitas: uji Levene atau pemeriksaan plot residual.
  • Linearity: scatterplot antara variabel independen dan dependen.
  • Multikolinearitas: VIF (Variance Inflation Factor) < 10 atau toleransi > 0.1.
  • Independensi residual: Durbin-Watson untuk regresi (nilai ideal ~2).

Tips Praktis Menyusun Proposal Skripsi Kuantitatif

  • Mulailah dengan kerangka teori yang kuat – itu membantu menentukan variabel dan hipotesis.
  • Gunakan literatur terbaru (5-10 tahun terakhir) untuk mendukung argumen dan metode Anda.
  • Tulis rumusan masalah yang spesifik dan dapat diuji secara statistik.
  • Pilih ukuran sampel yang memadai; pertimbangkan power analysis jika memungkinkan untuk menghindari hasil tidak bermakna akibat sampel terlalu kecil.
  • Lakukan pilot study untuk memastikan instrumen valid dan reliabel sebelum pengumpulan data utama.
  • Catat semua prosedur pengumpulan data untuk memudahkan replikasi dan kejelasan metode.
  • Gunakan software statistik yang umum (SPSS, R, Jamovi) dan jelaskan versi software serta paket/komando yang digunakan.
  • Siapkan lampiran instrumen, lembar validasi ahli, dan izin penelitian untuk memperkuat proposal.
  • Diskusikan dengan pembimbing mengenai rancangan sampling dan analisis statistik sejak awal.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan hindari klaim berlebihan tanpa bukti data.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  • Judul terlalu umum atau tidak mencerminkan variabel penelitian.
  • Rumusan masalah yang ambigu sehingga sulit diturunkan hipotesis kuantitatif.
  • Sampel tidak representatif dan penggunaan teknik sampling yang tidak konsisten.
  • Instrumen tidak diuji validitas/reliabilitasnya sebelum digunakan.
  • Tidak memeriksa asumsi statistik sebelum melakukan uji parametrik.
  • Menggunakan uji statistik yang tidak sesuai dengan jenis data atau tujuan analisis.
  • Tidak melampirkan lampiran penting seperti kuesioner, izin, dan dokumen pendukung.

Studi Kasus Singkat: Implementasi Proposal Kuantitatif

Berikut gambaran singkat studi kasus nyata yang sering terjadi pada skripsi pendidikan:

Seorang mahasiswa meneliti “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Ia memilih desain quasi-eksperimen dengan kelompok kontrol non-ekivalen karena keterbatasan penempatan kelas. Sampel diambil dari dua kelas paralel. Instrumen berupa kuesioner motivasi (Likert 1-5) dan tes prestasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi pada kelompok intervensi dengan efek sedang (d = 0.45) dan peningkatan skor prestasi yang signifikan (p < 0.05). Mahasiswa melaporkan tantangan: menjaga fidelity intervensi dan memperoleh izin waktu pembelajaran. Untuk mengatasi, ia menyiapkan checklist fidelity dan melakukan koordinasi intensif dengan guru.

Pelajaran yang bisa diambil:

  • Pilih desain yang realistis sesuai keterbatasan lapangan.
  • Fidelity intervensi penting untuk validitas internal.
  • Dokumentasikan setiap langkah untuk memperkuat klaim penyebab.

Pengalaman Praktis dari Penulis (Refleksi Singkat)

Sebagai penulis konten yang sering membantu mahasiswa menyusun proposal, beberapa pengalaman praktis yang sering saya temui:

  • Pembimbing sering meminta agar metode lebih rinci – jadi jelaskan prosedur pengumpulan data langkah demi langkah.
  • Mahasiswa sering meremehkan waktu untuk uji coba instrumen; alokasikan waktu minimal 2-3 minggu untuk pilot study dan revisi.
  • Dokumentasikan alasan memilih teknik sampling dan uji statistik – ini membantu pembimbing memahami logika penelitian Anda.

Checklist Akhir Sebelum Mengajukan Proposal

  • Judul jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian.
  • Latar belakang mendukung urgensi penelitian.
  • Rumusan masalah, tujuan, dan hipotesis tersusun rapi.
  • Variabel dan definisi operasional jelas.
  • Metode penelitian lengkap (populasi, sampel, sampling, instrumen).
  • Rencana analisis data disesuaikan dengan jenis variabel.
  • Uji validitas & reliabilitas instrumen sudah direncanakan atau dilakukan.
  • Jadwal penelitian realistis dan anggaran jelas (jika diminta).
  • Daftar pustaka mengikuti gaya sitasi kampus Anda.
  • Lampiran (kuesioner, izin, surat pengantar) sudah disiapkan.

Sumber Daya dan Perangkat yang Berguna

  • SPSS / jamovi / R: software analisis statistik.
  • Zotero / Mendeley: manajemen referensi untuk daftar pustaka.
  • G*Power: perhitungan ukuran sampel dan power analysis.
  • Google Scholar / Portal Jurnal: untuk mencari literatur terbaru.

Kesimpulan

Menyusun proposal skripsi kuantitatif memerlukan perencanaan yang matang: mulai dari pemilihan topik, rumusan masalah yang jelas, penetapan variabel, desain penelitian yang tepat, hingga rencana analisis statistik yang sesuai. Pastikan instrumen Anda valid dan reliabel, ukuran sampel memadai, dan asumsi statistik diperiksa sebelum melakukan uji inferensial. Mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam artikel ini dapat meningkatkan kualitas proposal serta peluang disetujui oleh pembimbing dan komisi. Gunakan contoh dan tabel sebagai panduan, lakukan pilot study, dan konsultasikan secara berkala dengan pembimbing Anda.

Semoga contoh proposal skripsi kuantitatif dan panduan langkah demi langkah ini membantu Anda menyusun proposal yang kuat, sistematis, dan siap untuk diimplementasikan. Selamat meneliti!

Jika Anda memerlukan template proposal dalam format Word atau contoh kuesioner yang sudah teruji, pertimbangkan meminta bantuan pembimbing atau melihat repositori skripsi di perpustakaan kampus untuk referensi tambahan.