Skip to content

250 Contoh judul skripsi hukum pidana yang mudah dikerjakan: Solusi Cerdas Menemukan Topik Pidana yang Tidak Rumit

📘 Skripsi 24 Jam Selesai!

Panduan lengkap ChatGPT untuk skripsi: dari judul sampai sidang, semua ada! Prompt siap pakai + strategi anti-plagiarisme + bonus artikel jurnal.

🎓 DAPATKAN DI DEWASKRIPSI.COM →

Mencari judul skripsi hukum pidana yang sesuai dan mudah dikerjakan sering menjadi tantangan besar bagi mahasiswa hukum. Artikel ini menyajikan 250 contoh judul skripsi hukum pidana yang praktis, realistis, dan mudah diimplementasikan sebagai referensi. Selain daftar judul, Anda juga akan menemukan tips praktis memilih topik pidana mudah, saran metodologi, contoh pertanyaan penelitian, studi kasus singkat, tabel ringkasan, serta contoh struktur bab skripsi. Semua dirancang agar membantu Anda menyelesaikan skripsi dengan efektif dan sesuai standar akademik.

Meta Title & Meta Description (Untuk SEO)

Meta Title: 250 Contoh judul skripsi hukum pidana yang mudah dikerjakan | Topik Skripsi Pidana

Meta Description: Temukan 250 contoh judul skripsi hukum pidana yang mudah dikerjakan, beserta tips memilih topik, metodologi, contoh struktur bab, dan studi kasus praktis untuk mempermudah penyusunan skripsi Anda.

Daftar Isi

Pendahuluan

Skripsi merupakan pintu akhir menuju gelar sarjana. Bagi mahasiswa Fakultas Hukum, khususnya yang mengambil konsentrasi pidana, memilih judul skripsi hukum pidana yang tepat sangat menentukan kelancaran proses penelitian. Banyak mahasiswa cenderung memilih topik rumit yang memerlukan sumber data sulit atau permasalahan hukum kontemporer yang memerlukan keahlian khusus. Di sisi lain, ada banyak topik pidana yang relevan, akademis, dan “mudah dikerjakan”-yakni topik yang sumber datanya mudah diakses, legal review-nya jelas, dan metodologinya sederhana namun valid.

Mengapa Memilih Topik Skripsi Pidana yang Mudah?

Memilih topik yang mudah dikerjakan bukan berarti mengurangi kualitas akademis. Justru, dengan topik yang realistis dan terukur, Anda dapat:

  • Mempercepat proses pengumpulan data.
  • Mengurangi risiko revisi panjang dari pembimbing.
  • Meningkatkan kualitas analisis karena fokus pada kedalaman bukan keluasan.
  • Mudah diaplikasikan sebagai publikasi ilmiah atau presentasi seminar.

Tip: Gunakan kata kunci “judul skripsi hukum pidana”, “skripsi pidana mudah dikerjakan”, dan “contoh judul skripsi” secara natural saat berdiskusi dengan pembimbing atau mencari referensi-ini membantu Anda mendapatkan masukan relevan segera.

250 Contoh Judul Skripsi Hukum Pidana (Terstruktur per Kategori)

Berikut daftar 250 contoh judul skripsi hukum pidana yang dirancang mudah dikerjakan. Judul-judul ini bisa langsung Anda gunakan, modifikasi sedikit sesuai daerah atau konteks kasus setempat, atau dijadikan inspirasi untuk membuat judul yang lebih spesifik.

A. Umum & Teoritis (1-30)

  • 1. Tinjauan Yuridis Mekanisme Penerapan Pidana Bersyarat di Indonesia
  • 2. Analisis Pertanggungjawaban Pidana dalam Tindak Pidana Percobaan
  • 3. Eksistensi Principled Limitation pada Hukum Pidana Indonesia
  • 4. Kajian Yuridis Penerapan Teori Kesalahan dalam Delik Pidana
  • 5. Tinjauan Hukum tentang Perbedaan Sanksi Penal dan Perdata
  • 6. Implementasi Asas Legalitas dalam Penanggulangan Kejahatan Ringan
  • 7. Tanggung Jawab Pidana Korporasi: Studi Komparatif Indonesia dan Negara A
  • 8. Perkembangan Sanksi Alternatif dalam Hukum Pidana Indonesia
  • 9. Analisis Yuridis Kualifikasi Delik dalam KUHP Modern
  • 10. Konsep Penyebaban dan Kausalitas dalam Tindak Pidana
  • 11. Perlindungan Hukum Bagi Korban Kejahatan: Perspektif Pidana
  • 12. Prinsip Proporsionalitas dalam Penjatuhan Hukuman Pidana
  • 13. Perbandingan Penerapan Restorative Justice dan Retributive Justice
  • 14. Tinjauan Tentang Preskriptif dan Kausal dalam Hukum Pidana
  • 15. Kajian Tentang Penerapan Hukuman Mati di Indonesia: Aspek Hukum dan Etika
  • 16. Pengaturan Delik Kesalahan Ringan dalam Sistem Pidana Indonesia
  • 17. Analisis Yuridis Pidana Mati Terhadap Tindak Pidana Teroris
  • 18. Penerapan Prinsip Non-Retroaktivitas dalam Hukum Pidana
  • 19. Evaluasi Penerapan Sanksi Subsidiary dalam Hukum Pidana
  • 20. Kajian Hukum tentang Penghapusan Catatan Kriminal bagi Pelaku Ringan
  • 21. Eksplorasi Teori Tujuan Pidana dalam Penjatuhan Hukuman
  • 22. Pertanggungjawaban Pidana pada Kejahatan Lalu Lintas
  • 23. Tinjauan Yuridis Penggunaan Alat Bukti Digital dalam Perkara Pidana
  • 24. Analisis Hukum tentang Ketentuan Pidana bagi ASN yang Melakukan Korupsi
  • 25. Penerapan Hukum Pidana Anak dalam Kasus Pelanggaran Ringan
  • 26. Kajian terhadap Efektivitas Hukuman Denda pada Tindak Pidana Ringan
  • 27. Analisis Teoritis tentang Pidana Tambahan pada Perkara Pidana
  • 28. Tinjauan Yuridis atas Delik Keselamatan Umum di Indonesia
  • 29. Implementasi Pidana untuk Pelanggaran Administratif yang Mengakibatkan Kerugian
  • 30. Kajian Hukum tentang Keterkaitan Antara Pidana dan Ganti Rugi

B. Korupsi & Tipikor (31-60)

  • 31. Analisis Efektivitas Tindak Pemberantasan Korupsi di Tingkat Daerah
  • 32. Peran Lembaga Anti Korupsi dalam Penegakan Hukum Tipikor: Studi Kasus Kabupaten X
  • 33. Tinjauan Hukum atas Penerapan Pidana Kebiri Non-Negatif pada Koruptor
  • 34. Pengaturan Gratifikasi dalam KUHP dan UU Tipikor
  • 35. Analisis Yuridis Pemberian Sanksi Perdata terhadap Koruptor
  • 36. Perbandingan Pemidanaan Koruptor pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan
  • 37. Dampak Whistleblowing Terhadap Proses Penegakan Tipikor
  • 38. Upaya Restoratif terhadap Korupsi Skala Kecil
  • 39. Kajian Hukum tentang Pemulihan Aset Korupsi
  • 40. Efektivitas Penyidikan Bersama Polri dan KPK dalam Kasus Tipikor
  • 41. Tindak Pidana Korupsi Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
  • 42. Analisis Yuridis Pembentukan Tim Audit Independen pada Kasus Tipikor
  • 43. Penerapan Pidana Khusus bagi Pelaku Korupsi Berbasis Digital
  • 44. Studi Tentang Sanksi Administratif dan Pidana bagi Pengelola Dana Desa
  • 45. Peran Auditor dalam Proses Pembuktian Tipikor
  • 46. Kajian Yuridis Legalitas Sita Aset dalam Perkara Korupsi
  • 47. Analisis Kebijakan Pemidanaan Koruptor di Indonesia
  • 48. Pengaruh Politik Lokal terhadap Penanggulangan Korupsi
  • 49. Tinjauan Hukum terhadap Pengaturan Konflik Kepentingan Pejabat Publik
  • 50. Evaluasi Penerapan Pidana Alternatif pada Perkara Tipikor Ringan
  • 51. Penegakan Hukum terhadap Korupsi di Sektor BUMN
  • 52. Perbandingan Sanksi Korupsi antara Pemerintah Daerah dan Pusat
  • 53. Hukum Pidana Internasional dan Kerjasama Ekstradisi dalam Kasus Korupsi
  • 54. Analisis Pidana bagi Pelaku yang Memfasilitasi Korupsi (Perantara)
  • 55. Hukuman Pidana dan Rehabilitasi bagi Koruptor Muda
  • 56. Tinjauan Yuridis terhadap Perlindungan Saksi Korupsi
  • 57. Peran Media dalam Mengungkap Kasus Korupsi dan Implikasinya pada Peradilan
  • 58. Strategi Pencegahan Korupsi pada Pengelolaan Dana Pendidikan
  • 59. Analisis Yuridis Penerapan Pasal-Pasal Korupsi pada Kasus Suap
  • 60. Studi kasus Pemulihan Aset Korupsi: Keberhasilan dan Hambatan

C. Narkotika & Kejahatan Terkait Narkoba (61-90)

  • 61. Analisis Penerapan UU Narkotika pada Pengedar Skala Kecil
  • 62. Pertanggungjawaban Pidana bagi Pengguna Narkotika yang Melakukan Tindak Kriminal
  • 63. Efektivitas Pidana Rehabilitasi dibanding Pemidanaan pada Kasus Penyalahgunaan Narkotika
  • 64. Penyidikan Tindak Pidana Perdagangan Narkotika Melalui Media Sosial
  • 65. Tinjauan Hukum tentang Pidana Mati untuk Perdagangan Narkotika
  • 66. Perlindungan Hukum bagi Korban Pemalsuan Narkotika
  • 67. Pengaturan Pidana terhadap Peran Kurir Narkoba di Indonesia
  • 68. Analisis Yuridis atas Penggeledahan dan Penyitaan dalam Kasus Narkotika
  • 69. Penerapan Program Alternatif untuk Pelaku Narkotika Remaja
  • 70. Tinjauan Hukum terhadap Direktur Perusahaan yang Terlibat Perdagangan Narkotika
  • 71. Studi Kasus Pengungkapan Jaringan Narkotika di Wilayah X
  • 72. Efektivitas Kolaborasi Internasional dalam Penanggulangan Narkotika
  • 73. Hubungan Antara Kejahatan Terorganisir dan Perdagangan Narkotika
  • 74. Analisis Yuridis Tindak Pidana Pencucian Uang dari Keuntungan Narkotika
  • 75. Peran Saksi Ahli dalam Perkara Narkotika
  • 76. Penerapan Prinsip Proporsionalitas pada Hukuman Pelaku Narkotika Pemula
  • 77. Kajian Hukum tentang Pengawasan Apotek dalam Pengedaran Narkotika
  • 78. Perlindungan Hak Asasi Tersangka Narkotika Selama Proses Penyidikan
  • 79. Peran Teknologi Forensik dalam Pembuktian Kasus Narkotika
  • 80. Analisis Yuridis Perdagangan Narkotika Antar Pulau
  • 81. Penerapan Sanksi Administratif bagi Pengedar Narkotika di Zona Pendidikan
  • 82. Evaluasi Kebijakan Pidana terhadap Pengulangan Kasus Narkotika
  • 83. Kajian Hukum tentang Tindak Pidana Pemalsuan Obat Berbahaya
  • 84. Pertanggungjawaban Pidana Orang Tua atas Penyalahgunaan Narkotika Anak
  • 85. Analisis Yuridis Penerapan Intervensi Kesehatan pada Pemakai Narkotika
  • 86. Tinjauan Hukum atas Pengaturan Hukuman bagi Pelaku Penyalahgunaan Narkotika dalam Lingkungan Kampus
  • 87. Perbandingan Penanganan Kasus Narkotika antara Lembaga Pemasyarakatan dan Rehabilitasi
  • 88. Kajian Yuridis tentang Penggunaan Uji Laboratorium sebagai Bukti dalam Perkara Narkotika
  • 89. Peran Lembaga Non-Pemerintah dalam Pencegahan Peredaran Narkotika
  • 90. Strategi Pencegahan Narkotika di Komunitas Lokal: Kajian Hukum dan Praktik

D. Kejahatan Siber & Teknologi (91-120)

  • 91. Analisis Pidana terhadap Penipuan Online di Media Sosial
  • 92. Tinjauan Yuridis Pengaturan Cyberbullying dalam Hukum Pidana
  • 93. Pertanggungjawaban Pidana atas Penyebaran Hoaks yang Mengakibatkan Kerugian
  • 94. Penerapan KUHP terhadap Kejahatan Eksploitasi Data Pribadi
  • 95. Kajian Hukum Peretasan Sistem Informasi dan Sanksinya
  • 96. Pembuktian Digital pada Perkara Cybercrime: Tantangan dan Solusi
  • 97. Tindak Pidana Penyebaran Konten Pornografi melalui Platform Digital
  • 98. Efektivitas UU ITE dalam Penegakan Hukum Pidana Siber
  • 99. Peranan Forensik Digital dalam Penanganan Kejahatan Siber
  • 100. Analisis Yuridis Pidana terhadap Penggunaan Deepfake untuk Penipuan
  • 101. Tinjauan Hukum tentang Tanggung Jawab Platform Digital dalam Kejahatan Siber
  • 102. Penerapan Sanksi Pidana bagi Penyebar Malware Ringan
  • 103. Perbandingan Hukum Pidana Siber antara Indonesia dan Negara Tetangga
  • 104. Kajian Yuridis tentang Anonimitas dan Pertanggungjawaban Pidana Online
  • 105. Perbuatan Penyadapan Ilegal dan Implikasinya dalam Proses Pidana
  • 106. Tindak Pidana Penipuan Berkedok Investasi Online
  • 107. Pertanggungjawaban Kriminal pada Kasus Perdagangan Data Pribadi
  • 108. Tinjauan Hukum terhadap Penyebaran Konten Kekerasan di Internet
  • 109. Penanganan Kejahatan Siber yang Melibatkan Pelajar: Aspek Hukum dan Pendidikan
  • 110. Efektivitas Kerjasama Lintas Sektor dalam Menangani Cybercrime
  • 111. Hukuman Pidana untuk Penyebar Malware yang Merusak Sistem Kesehatan
  • 112. Kajian Yuridis Perdagangan Dompet Kripto yang Terkait Kejahatan
  • 113. Perlindungan Hukum bagi Korban Penipuan Online dalam Perspektif Pidana
  • 114. Analisis Pidana terhadap Praktik Phishing di Indonesia
  • 115. Peran Jaringan Sosial dalam Pembuktian Perkara Siber
  • 116. Kajian Yuridis tentang Penyebaran Informasi Pribadi Tanpa Izin
  • 117. Tantangan Hukum terhadap Bukti Digital dalam Persidangan
  • 118. Penerapan Prinsip Tanggung Jawab kepada Penyedia Layanan Internet
  • 119. Studi Kasus Penanganan Kasus Cyberbullying di Sekolah Menengah
  • 120. Analisis Hukum tindakan Penjualan Data Medis Secara Ilegal

E. Kekerasan dan Kejahatan Seksual (121-150)

  • 121. Analisis Hukum Pidana terhadap Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
  • 122. Tinjauan Yuridis Perlindungan Korban Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
  • 123. Penerapan Restorative Justice pada Kasus Kekerasan Seksual Skala Kecil
  • 124. Pertanggungjawaban Pidana terhadap Pelaku Penganiayaan yang Mengakibatkan Luka Berat
  • 125. Analisis Hukum tentang Pengaturan Usia Persetujuan dan Kejahatan Seksual
  • 126. Peran Lembaga Perlindungan Anak dalam Penanganan Kasus Pelecehan
  • 127. Evaluasi Penegakan Hukum pada Kasus Kekerasan Terhadap Lansia
  • 128. Tinjauan Hukum atas Kriteria Pidana Pemerkosaan dalam KUHP
  • 129. Perlindungan Hukum bagi Korban Kekerasan Seksual di Dunia Maya
  • 130. Analisis Yuridis Pidana dalam Kasus Pornografi Anak
  • 131. Perbandingan Penanganan Kekerasan Seksual antar Kabupaten
  • 132. Studi Kasus: Penanganan KDRT oleh Aparat Penegak Hukum di Kota X
  • 133. Strategi Hukum untuk Meningkatkan Pelaporan Kasus Kekerasan Seksual
  • 134. Tinjauan Hukum tentang Bukti Medis dalam Perkara Kekerasan Seksual
  • 135. Peran Konselor dalam Proses Hukum Korban Kekerasan Seksual
  • 136. Analisis Yuridis Hukuman Tambahan bagi Pelaku Kekerasan Seksual Berulang
  • 137. Penerapan Hukum Pidana Anak pada Kasus Pelecehan Remaja
  • 138. Pendekatan Hukum terhadap Kejahatan Seksual Berbasis Upaya Pemaksaan
  • 139. Kajian tentang Peran Polisi Wanita dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual
  • 140. Tinjauan Hukum atas Penundaan Proses Hukum pada Kasus Pelecehan
  • 141. Analisis Yuridis Sanksi terhadap Kekerasan Fisik di Sektor Publik
  • 142. Efektivitas Program Perlindungan Saksi untuk Korban Kejahatan Seksual
  • 143. Kajian Hukum terhadap Penggunaan Teknologi untuk Mengumpulkan Bukti Kekerasan Seksual
  • 144. Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Kekerasan Seksual di Lingkungan RT
  • 145. Perlindungan Hukum bagi Korban Perdagangan Seksual Internasional
  • 146. Evaluasi Kebijakan Pemidanaan Pelaku Pelecehan Seksual di Tempat Kerja
  • 147. Tinjauan Yuridis tentang Sanksi pada Kasus Kekerasan Psikis
  • 148. Perbandingan Penerapan Hukum pada Kasus Kekerasan Seksual Antar Negara Bagian
  • 149. Analisis Pidana terhadap Perdagangan Anak untuk Eksploitasi Seksual
  • 150. Kajian Hukum tentang Pemulihan Psikologis Korban dalam Proses Peradilan

F. Lalu Lintas & Kejahatan Jalan Raya (151-180)

  • 151. Tinjauan Hukum atas Pertanggungjawaban Pidana pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas
  • 152. Analisis Yuridis Tindak Pidana Mengemudi di Bawah Pengaruh Alkohol
  • 153. Hukuman Pidana bagi Pelanggar Lalu Lintas yang Mengakibatkan Korban Jiwa
  • 154. Peran Tilang Elektronik dalam Proses Penegakan Hukum Lalu Lintas
  • 155. Pertanggungjawaban Pidana Perusahaan Transportasi atas Kecelakaan Bus
  • 156. Tinjauan Hukum Perihal Kejahatan Mengemudi Ugal-ugalan
  • 157. Evaluasi Kebijakan Pidana terhadap Pengemudi Remaja Pelanggar Lalu Lintas
  • 158. Analisis Yuridis terhadap Kecelakaan akibat Kelalaian Perbaikan Jalan
  • 159. Perbandingan Sistem Hukuman pada Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Besar dan Daerah
  • 160. Kajian Hukum tentang Tindak Pidana Mengemudi Tanpa Izin
  • 161. Upaya Hukum dalam Menyelesaikan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas Anak Sekolah
  • 162. Tinjauan Yuridis Sanksi terhadap Pelanggaran Keselamatan Berkendara untuk Pengendara Ojek Online
  • 163. Peran Polisi Lalu Lintas dalam Pembuktian Kasus Kecelakaan Berat
  • 164. Analisis Yuridis Penggunaan CCTV Sebagai Bukti dalam Perkara Lalu Lintas
  • 165. Kajian Hukum tentang Pengaturan Kejahatan Jalan Raya Terorganisir
  • 166. Penegakan Hukum terhadap Pelanggaran Berat di Zona Sekolah
  • 167. Pertanggungjawaban Pidana atas Perbuatan Mengemudi yang Mengakibatkan Kerusakan Properti
  • 168. Evaluasi Penerapan Sanksi Administratif dan Pidana bagi Transportasi Umum
  • 169. Tinjauan Hukum terhadap Kewajiban Asuransi dan Implikasinya pada Proses Pidana
  • 170. Kajian Hukum mengenai Kejahatan terhadap Pejalan Kaki
  • 171. Perbandingan Penanganan Kasus Kecelakaan Lalulintas antara Wilayah Perkotaan dan Pedesaan
  • 172. Analisis Yuridis Sanksi untuk Kendaraan Bermotor Tanpa Registrasi
  • 173. Tinjauan Hukum atas Penyebab Kecelakaan akibat Kelalaian Pemerintah Daerah
  • 174. Strategi Hukum untuk Mengurangi Tindak Pidana Jalan Raya pada Musim Liburan
  • 175. Pertanggungjawaban Kriminal Pengemudi Bawah Umur pada Kasus Kecelakaan
  • 176. Evaluasi Efektivitas Kampanye Keselamatan Lalu Lintas dalam Pencegahan Kejahatan Jalan Raya
  • 177. Kajian Hukum tentang Hukuman bagi Pengemudi yang Melarikan Diri Usai Kecelakaan
  • 178. Penerapan Pidana terhadap Modifikasi Kendaraan yang Membahayakan Publik
  • 179. Analisis Hukum atas Kasus Penipuan Klaim Asuransi Kecelakaan
  • 180. Peran Forensik Lalu Lintas dalam Pembuktian Kasus Kecelakaan Berat

G. Perdata Pidana & Pertanggungjawaban Khusus (181-210)

  • 181. Tinjauan Hukum tentang Pertanggungjawaban Pidana dan Perdata dalam Kasus Penipuan
  • 182. Penerapan Sanksi Pidana pada Tindak Pidana Lingkungan Hidup Ringan
  • 183. Analisis Yuridis Pengaturan Pidana pada Sengketa Hak Cipta
  • 184. Peran Perdata dalam Pemulihan Kerugian Korban Tindak Pidana
  • 185. Tinjauan Hukum terhadap Syarat Pidana Pencemaran Nama Baik
  • 186. Penerapan Pasal Pidana dalam Kasus Penipuan Investasi Bodong
  • 187. Analisis Pertanggungjawaban Pidana atas Perbuatan Pencemaran Udara
  • 188. Tinjauan Yuridis tentang Sanksi Pidana pada Pelanggaran Hak Konsumen
  • 189. Perbandingan Penanganan Kasus Penipuan Perbankan di Pengadilan Pidana dan Perdata
  • 190. Evaluasi Hukum terhadap Pidana bagi Pelaku Pencurian Identitas
  • 191. Tinjauan Hukum Pemidanaan untuk Kasus Penipuan Pajak
  • 192. Analisis Hukum Pidana pada Praktik Usaha Illegal
  • 193. Peran Hukum Pidana dalam Perlindungan Properti Intelektual
  • 194. Penerapan Hukuman terhadap Tindak Pidana Penggelapan Dana
  • 195. Kajian Hukum tentang Pidana Pelanggaran Persaingan Usaha
  • 196. Tinjauan Yuridis terhadap Pengaturan Pidana Penipuan Online pada Transaksi E-commerce
  • 197. Analisis Pertanggungjawaban Pidana Pengelola Properti atas Kejahatan yang Terjadi di Properti Mereka
  • 198. Perbandingan Proses Penyelesaian Kasus antara Pengadilan Pidana dan Perdata
  • 199. Tinjauan Hukum atas Sanksi bagi Pelaku Penjualan Produk Berbahaya
  • 200. Analisis Yuridis Pidana terhadap Kredit Macet yang Disebabkan Penipuan
  • 201. Kajian Hukum tentang Pidana bagi Penipuan Donasi Online
  • 202. Peran Mediasi dalam Penyelesaian Perkara Perdata-Pidana
  • 203. Tinjauan Hukum terhadap Pidana atas Penghilangan Bukti
  • 204. Analisis Yuridis Penggunaan Pasal Pidana untuk Menindak Pelanggaran Kontrak
  • 205. Kajian tentang Penerapan Pasal Pidana dalam Praktik Kredit Bermasalah
  • 206. Evaluasi Hukum mengenai Pidana untuk Pencucian Uang Hasil Perbuatan Perdata
  • 207. Tinjauan Hukum atas Penerapan Pidana bagi Pengiklan Palsu
  • 208. Analisis Perpaduan Sanksi Administratif dan Pidana dalam Perlindungan Konsumen
  • 209. Kajian Yuridis tentang Pidana untuk Tindak Pidana Perbankan
  • 210. Pertanggungjawaban Pidana atas Pelanggaran Kontrak yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

H. Anak & Remaja dalam Hukum Pidana (211-235)

  • 211. Penerapan Hukum Pidana Anak pada Kasus Pencurian Ringan
  • 212. Analisis Yuridis Perlindungan Hak Anak di Lembaga Pemasyarakatan
  • 213. Peran Diversi dalam Penyelesaian Perkara Anak
  • 214. Evaluasi Penerapan UU Perlindungan Anak Dalam Kasus Kejahatan Seksual
  • 215. Tinjauan Hukum terhadap Rehabilitasi Sosial bagi Pelaku Anak
  • 216. Kajian Hukum atas Pertanggungjawaban Pidana Orang Tua atas Perbuatan Anak
  • 217. Efektivitas Program Pendidikan untuk Anak Berkonflik dengan Hukum
  • 218. Analisis Yuridis Prosedur Persidangan Anak di Pengadilan
  • 219. Peran Sekolah dalam Pencegahan Kejahatan Remaja
  • 220. Tinjauan Hukum mengenai Pemberian Saksi oleh Anak dalam Proses Pidana
  • 221. Kajian Hukum tentang Penempatan Anak dalam Lembaga Rehabilitasi
  • 222. Evaluasi Dampak Stigma Terhadap Anak yang Pernah Berkonflik dengan Hukum
  • 223. Perbandingan Sistem Peradilan Anak di Indonesia dan Negara Lain
  • 224. Analisis Yuridis tentang Batasan Umur Tanggung Jawab Pidana
  • 225. Strategi Hukum untuk Mencegah Kriminalitas Remaja di Lingkungan Perkotaan
  • 226. Tinjauan Hukum atas Penggunaan Diversi Online untuk Anak
  • 227. Kajian Hukum mengenai Perlindungan Khusus untuk Anak Korban Kejahatan
  • 228. Evaluasi Penerapan Pembinaan untuk Anak Pelaku Tindak Pidana Ringan
  • 229. Peran Lembaga Pendidikan dalam Reintegrasi Sosial Anak
  • 230. Tinjauan Yuridis tentang Pemantauan Pasca-Pembebasan Anak dari Lembaga Pemasyarakatan
  • 231. Analisis Hukum terhadap Kasus Anak yang Terlibat Kejahatan Siber
  • 232. Kajian Yuridis tentang Penerapan Restorative Justice pada Kasus Anak
  • 233. Peran Orang Tua dan Komunitas dalam Rehabilitasi Anak Pelaku Kejahatan
  • 234. Evaluasi Sistem Rehabilitasi Alternatif untuk Anak Korban Penyalahgunaan Narkotika
  • 235. Tinjauan Hukum terhadap Perlindungan Anak dalam Proses Penyidikan

I. Kejahatan Lingkungan & Sumber Daya Alam (236-250)

  • 236. Analisis Yuridis Pidana terhadap Penebangan Liar di Kawasan Hutan
  • 237. Pertanggungjawaban Pidana Perusahaan atas Pencemaran Air
  • 238. Tinjauan Hukum atas Sanksi Pidana untuk Perburuan Satwa Dilindungi
  • 239. Efektivitas Pengaturan Pidana dalam Perlindungan Kawasan Pesisir
  • 240. Analisis Yuridis Penerapan Pidana bagi Pelaku Pertambangan Ilegal
  • 241. Peran Penegak Hukum dalam Menindak Pencemaran Limbah Industri
  • 242. Kajian Hukum tentang Burden of Proof pada Kasus Pencemaran Lingkungan
  • 243. Upaya Hukum Mengatasi Tindak Pidana Perdagangan Kayu Ilegal
  • 244. Tinjauan Yuridis Sanksi Pidana terhadap Pelanggaran Pengelolaan Sampah
  • 245. Pertanggungjawaban Pidana Negara dan Swasta dalam Kasus Kerusakan Lingkungan
  • 246. Evaluasi Penerapan Sanksi Administratif dan Pidana pada Pelanggaran Lingkungan
  • 247. Analisis Hukum terhadap Kasus Illegal Fishing di Perairan X
  • 248. Peran Masyarakat Adat dalam Penegakan Hukum Lingkungan
  • 249. Tinjauan Yuridis tentang Pengaturan Pidana dalam Konservasi Sumber Daya Alam
  • 250. Kajian Hukum tentang Pemulihan Kerugian Lingkungan melalui Proses Pidana

Tabel Ringkasan Kategori Judul Skripsi

Berikut tabel ringkasan sederhana yang menunjukkan distribusi kategori judul skripsi untuk membantu Anda memilih berdasarkan minat.

Kategori Jumlah Judul Contoh Judul Singkat
Umum & Teoritis 30 Tinjauan Penerapan Pidana Bersyarat
Korupsi & Tipikor 30 Pemberantasan Korupsi di Daerah
Narkotika 30 Efektivitas Rehabilitasi Narkotika
Kejahatan Siber 30 Penipuan Online & UU ITE
Kekerasan & Seksual 30 Perlindungan Korban Kekerasan
Lalu Lintas 30 Pertanggungjawaban Kecelakaan
Perdata Pidana 30 Pencemaran Nama Baik & Pidana
Anak & Remaja 25 Diversi pada Anak Pelaku
Lingkungan & SDA 15 Penebangan Liar

Tips Praktis Memilih & Mengembangkan Judul Skripsi Hukum Pidana yang Mudah Dikerjakan

Berikut langkah dan tips praktis agar judul yang Anda pilih benar-benar mudah dikerjakan namun tetap berkualitas akademik dan menarik bagi pembimbing.

1. Sesuaikan dengan Ketersediaan Data

  • Pilih topik yang sumber datanya mudah diakses: putusan pengadilan, berita lokal, laporan polisi, dokumen instansi, atau data publik lain.
  • Jika sulit mendapatkan putusan, pilih topik yang dapat menggunakan studi kepustakaan dan perbandingan hukum.

2. Batasi Ruang Lingkup

  • Gunakan fokus lokasi (misal: “Studi Kasus di Kabupaten X”) atau periode waktu (2018-2023) untuk membuat penelitian lebih terukur.
  • Hindari judul yang terlalu luas seperti “Tinjauan terhadap Kejahatan Terhadap Orang di Indonesia” – lebih efektif membatasi ke satu jenis tindak pidana atau wilayah tertentu.

3. Konsultasi Awal dengan Pembimbing

  • Ajukan beberapa alternatif judul dari daftar ini kepada pembimbing untuk mendapatkan masukan cepat.
  • Tanyakan preferensi pembimbing tentang metode (kualitatif, kuantitatif, yuridis normatif).

4. Pilih Metode yang Sederhana dan Relevan

  • Hukum pidana sering efektif dengan metode yuridis normatif (analisis peraturan, putusan, dan literatur).
  • Jika ingin data lapangan, gunakan sampel kecil, wawancara semi-terstruktur, atau studi kasus untuk mempermudah pengumpulan.

5. Gunakan Pendekatan Komparatif Jika Perlu

  • Bandingkan peraturan antar daerah atau negara untuk menambah bobot akademik tanpa harus mengumpulkan data lapangan yang besar.

6. Susun Timeline Penelitian

  • Buat jadwal realistis: literatur (1-2 bulan), pengumpulan data (1-2 bulan), analisis & penulisan (2-3 bulan).

Catatan: Kata kunci SEO yang relevan (mis. “judul skripsi hukum pidana”, “skripsi pidana mudah dikerjakan”, “contoh judul skripsi”) sebaiknya muncul di judul bab, sub-bab, dan beberapa paragraf pembuka untuk meningkatkan visibilitas artikel Anda di mesin pencari.

Saran Metodologi & Contoh Instrumen Penelitian

Berikut rekomendasi metodologi yang mudah dikerjakan untuk topik hukum pidana serta contoh instrumen penelitian yang bisa Anda gunakan atau modifikasi.

Metode 1: Yuridis Normatif

  • Cocok untuk topik: analisis pasal, teori pidana, perbandingan regulasi, studi putusan pengadilan.
  • Sumber data: KUHP, UU terkait, peraturan pemerintah, putusan pengadilan, jurnal ilmiah, buku teks hukum.
  • Langkah: identifikasi masalah hukum → telaah regulasi → analisis putusan → simpulan dan rekomendasi.

Metode 2: Studi Kasus (Kualitatif)

  • Cocok untuk topik: kasus korupsi lokal, peristiwa kekerasan, penanganan narkotika di wilayah tertentu.
  • Sumber data: wawancara narasumber (penegak hukum, korban), dokumen kasus, media massa, observasi.
  • Instrumen: panduan wawancara semi-terstruktur, daftar observasi, dokumentasi arsip.

Metode 3: Kualitatif-Deskriptif (Analisis Kebijakan)

  • Cocok untuk topik: evaluasi kebijakan pidana, efektivitas program rehabilitasi, kinerja lembaga penegak hukum.
  • Sumber data: dokumen kebijakan, laporan lembaga, wawancara dengan stakeholder.

Contoh Pertanyaan Penelitian

  • Bagaimana penerapan pasal X dalam menangani kasus Y di Kabupaten Z?
  • Apa kendala dalam pembuktian tindak pidana A berdasarkan putusan pengadilan di wilayah B?
  • Sejauh mana program rehabilitasi efektif menurunkan tingkat residivisme pada pelaku narkotika di kota X?

Contoh Instrumen Wawancara (Ringkas)

  1. Perkenalan dan tujuan penelitian.
  2. Pertanyaan utama: “Bagaimana pengalaman Anda dalam menangani kasus …?”
  3. Pertanyaan pendukung: “Apa hambatan yang sering ditemui?” “Dokumen apa yang biasanya digunakan?”
  4. Penutup: meminta rekomendasi dokumen atau narasumber lain.

Contoh Struktur Bab Skripsi Hukum Pidana

Berikut contoh struktur bab yang umum dan mudah diikuti.

  1. Bab I: Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Metode, Sistematika Penulisan)
  2. Bab II: Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori (Teori Hukum Pidana, Regulasi, Hasil Penelitian Terdahulu)
  3. Bab III: Metode Penelitian (Pendekatan, Sumber Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen, Analisis Data)
  4. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan (Deskripsi Data, Analisis, Pembahasan Hasil)
  5. Bab V: Penutup (Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian)
  6. Daftar Pustaka, Lampiran (instrumen, dokumen, transkrip wawancara)

Studi Kasus Singkat & Pengalaman Praktis

Berikut contoh studi kasus singkat untuk memberi gambaran bagaimana memilih judul skripsi dari kasus nyata yang mudah dikerjakan.

Contoh Studi Kasus 1: Penegakan Hukum terhadap Penipuan Online di Kota A

Seorang mahasiswa memilih judul “Analisis Pidana terhadap Penipuan Online di Kota A” dengan fokus pada 10 putusan pengadilan lokal sejak 2019-2023. Metode penelitian: yuridis normatif dan studi kasus, sumber data: putusan pengadilan negeri, laporan polisi, dan wawancara singkat dengan penyidik cybercrime. Hasil: identifikasi kesenjangan antara bukti elektronik dan aturan pembuktian; rekomendasi perbaikan dokumentasi laporan polisi dan pelatihan forensik digital bagi penyidik.

Contoh Studi Kasus 2: Diversi untuk Anak Pelaku Pencurian Ringan

Judul: “Efektivitas Diversi dalam Penanganan Anak Pelaku Pencurian di Pengadilan Negeri Kota B”. Pendekatan kualitatif dengan wawancara hakim anak, tenaga sosial, dan analisis 15 berkas perkara. Hasil: diversi efektif menurunkan residivisme jika dilengkapi program pembinaan jangka panjang; rekomendasi: perlu dukungan anggaran lokal untuk pendampingan.

Tip Praktis: Untuk studi kasus, fokus pada 1-3 kasus yang terdokumentasi lengkap. Lebih baik menganalisis mendalam sejumlah kecil kasus daripada sedikit analisis pada banyak kasus.

Checklist Persiapan Skripsi Pidana yang Mudah Dikerjakan

  • Pilih judul spesifik dari daftar 250 atau modifikasi sesuai daerah.
  • Pastikan ketersediaan sumber data (putusan, dokumen, narasumber).
  • Susun proposal dengan bahasa jelas dan cakupan terukur.
  • Rencanakan jadwal pengumpulan data dan penulisan.
  • Konsultasikan metode dengan pembimbing: normatif, studi kasus, atau campuran.
  • Siapkan alat bantu (rekorder wawancara, daftar pertanyaan, daftar putusan).

Rekomendasi Referensi & Sumber Data

Sumber-sumber berikut sering mudah diakses dan relevan untuk penelitian hukum pidana:

  • KUHP terbaru dan peraturan turunannya
  • Undang-undang khusus (UU Narkotika, UU ITE, UU Tipikor, UU Perlindungan Anak)
  • Putusan Mahkamah Agung (putusan.setkab.go.id atau situs MA)
  • Putusan Pengadilan Negeri setempat (situs tiap pengadilan atau permintaan arsip)
  • Laporan institusi penegak hukum (KPK, Bareskrim Polri, Kepolisian Daerah)
  • Jurnal hukum, artikel ilmiah, dan buku teks hukum pidana

Kata Kunci (SEO) yang Disarankan untuk Artikel Ini

Gunakan kata kunci berikut secara natural pada judul, subjudul, dan paragraf awal agar artikel atau skripsi Anda mudah ditemukan:

  • judul skripsi hukum pidana
  • skripsi hukum pidana
  • contoh judul skripsi
  • skripsi pidana mudah dikerjakan
  • topik pidana mudah
  • judul skripsi pidana
  • ide judul skripsi hukum

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Bagaimana memilih satu dari 250 judul yang ada?

Pilih topik yang sesuai minat dan pastikan ketersediaan data. Konsultasikan tiga judul teratas pada pembimbing dan pilih yang mendapat respon positif serta feasible secara waktu.

Apakah boleh mengubah judul dari daftar ini?

Boleh. Modifikasi judul sesuai konteks lokal, periode waktu, atau fokus metodologis agar lebih spesifik dan mudah dikerjakan.

Metode apa yang paling cepat untuk skripsi hukum pidana?

Metode yuridis normatif umumnya paling cepat karena mengandalkan kajian pustaka, peraturan, dan putusan. Namun nilai akademis tetap tinggi jika disusun sistematis.

Kesimpulan

Menemukan judul skripsi hukum pidana yang mudah dikerjakan bukan hanya soal memilih topik “ringan” – melainkan memilih topik yang realistis, terukur, dan relevan. Daftar 250 contoh judul ini memberi Anda berbagai opsi dari kajian teoritis hingga studi kasus praktis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kunci kesuksesan adalah menyesuaikan judul dengan ketersediaan data, membatasi ruang lingkup penelitian, memilih metode yang tepat, dan berkonsultasi secara intens dengan pembimbing. Dengan pendekatan yang benar, skripsi Anda bisa selesai tepat waktu, berkualitas, dan bahkan berpotensi menjadi publikasi ilmiah.

Semoga daftar judul dan panduan ini membantu Anda menemukan topik pidana yang tidak rumit namun tetap bermutu. Selamat meneliti dan semoga sukses menyelesaikan skripsi!

Jika Anda memerlukan judul tambahan sesuai spesifikasi daerah atau bantuan menyusun proposal, Anda dapat menyesuaikan salah satu judul di atas atau meminta contoh proposal singkat berdasarkan judul pilihan Anda.