Kata kunci utama: judul skripsi gizi masyarakat, skripsi gizi, penelitian gizi masyarakat, perbaikan gizi, kesehatan komunitas.

Pendahuluan

Menyusun judul skripsi yang relevan dan bermakna merupakan langkah awal penting bagi mahasiswa gizi masyarakat. Topik penelitian yang tepat tidak hanya membantu kelancaran proses bimbingan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan gizi dan kesehatan komunitas. Artikel ini menyajikan 150 contoh judul skripsi gizi masyarakat yang disusun menurut kategori tema, lengkap dengan ide metodologi singkat, kata kunci SEO relevan yang digunakan secara alami, serta tips praktis, contoh studi kasus, dan struktur penelitian yang dapat mempercepat proses penulisan skripsi Anda.

Mengapa memilih topik gizi masyarakat?

Bidang gizi masyarakat penting karena berhubungan langsung dengan kesehatan publik, pencegahan penyakit, dan pembangunan sumber daya manusia. Penelitian di area ini dapat memengaruhi kebijakan, program intervensi gizi, serta memberikan bukti untuk intervensi berbasis komunitas.

Panduan singkat memilih judul skripsi gizi masyarakat (SEO & praktis)

Sebelum menuju daftar 150 judul, berikut beberapa panduan singkat agar judul skripsi Anda tepat sasaran:

• Gunakan kata kunci spesifik: mis. “status gizi”, “balita”, “stunting“, “pengetahuan ibu”, “program suplementasi”.
• Spesifik lokasi dan populasi: menyertakan nama desa/kecamatan/rumah sakit memperkuat konteks penelitian.
• Tentukan variabel utama dan tipe penelitian dalam judul (mis. “pengaruh”, “hubungan”, “efektivitas”, “evaluasi”).
• Singkat, jelas, dan measurable – mudah dipahami oleh pembimbing dan pembaca.
• Pastikan masih ada celah penelitian (literature gap) – cek jurnal lokal dan database seperti Google Scholar, SINTA, PubMed Indonesia.

Struktur umum yang direkomendasikan untuk skripsi gizi masyarakat

1. Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat).
2. Tinjauan pustaka (teori gizi, studi terdahulu, kerangka berpikir).
3. Metodologi (desain, populasi & sampel, instrumen, prosedur, analisis data).
4. Hasil dan pembahasan.
5. Simpulan dan rekomendasi.
6. Daftar pustaka dan lampiran (instrumen penelitian, izin, data mentah).

150 Contoh Judul Skripsi Gizi Masyarakat (dikelompokkan per tema)

Catatan: Setiap judul dapat disesuaikan dengan lokasi, populasi, dan desain penelitian (kuantitatif, kualitatif, mixed-methods, quasi-experimental).

A. Nutrisi Anak dan Balita (1-25)

1. Hubungan pola pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Desa X
2. Efektivitas pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) lokal terhadap pertumbuhan balita di Puskesmas Y
3. Analisis faktor risiko stunting pada balita 0-59 bulan di Kecamatan Z
4. Peran pengetahuan ibu terhadap praktik MP-ASI dan status gizi balita di wilayah urban
5. Pengaruh suplementasi zat besi terhadap anemia pada balita pra-sekolah
6. Evaluasi program pemberian makanan tambahan untuk balita di posyandu
7. Hubungan frekuensi kunjungan posyandu dengan pertumbuhan anak balita
8. Studi kualitatif: hambatan pemberian ASI eksklusif di komunitas pekerja migran
9. Asosiasi asupan protein hewani dengan peningkatan berat badan pada balita
10. Pengaruh intervensi pendidikan gizi berbasis kader terhadap status gizi balita
11. Analisis pola konsumsi makanan cepat saji dan obestitas pada anak SD
12. Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian malnutrisi pada balita
13. Efektivitas penyuluhan gizi terpadu terhadap cakupan imunisasi dan status gizi
14. Pola pemberian makanan tradisional dan hubungannya dengan perkembangan motorik balita
15. Pengaruh suplementasi vitamin A massal terhadap kejadian infeksi saluran pernapasan pada balita
16. Hubungan kondisi sanitasi rumah dengan kejadian diare dan status gizi balita
17. Evaluasi implementasi program pencegahan stunting di kabupaten A
18. Pengaruh intervensi home gardening keluarga terhadap keberagaman pangan anak
19. Asosiasi asupan kalsium dan kejadian rakhitis pada balita
20. Analisis konsumsi camilan manis dan status gizi balita pra-sekolah
21. Perbandingan status gizi balita antara keluarga penerima bantuan pangan dan non-penerima
22. Hubungan praktik sanitasi personal ibu dengan kejadian cacingan pada balita
23. Studi kasus: intervensi nutrisi untuk mengurangi stunting di sebuah desa terpencil
24. Analisis biaya-efektivitas program MP-ASI lokal dibandingkan suplemen siap saji
25. Perilaku pemberian makanan selama masa pandemi dan dampaknya terhadap status gizi balita

B. Gizi Ibu Hamil dan Menyusui (26-50)

26. Hubungan status gizi ibu hamil dengan berat lahir bayi di Rumah Sakit X
27. Efektivitas edukasi nutrisi antenatal terhadap asupan zat besi pada ibu hamil
28. Pengaruh suplementasi mikronutrien terpadu pada ibu hamil terhadap kejadian anemia
29. Hubungan indeks massa tubuh pra-kehamilan dengan risiko bayi berat lahir rendah
30. Peran dukungan keluarga dalam keberlanjutan ASI eksklusif di komunitas Y
31. Asosiasi asupan protein hewani selama kehamilan dengan pertumbuhan janin
32. Analisis pola makan ibu menyusui dan kualitas ASI
33. Efektivitas kelompok ibu hamil berbasis posyandu dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet Fe
34. Pengaruh konsumsi ikan terhadap konsentrasi DHA dalam ASI
35. Studi kualitatif: hambatan akses pangan bergizi bagi ibu hamil di daerah urban miskin
36. Evaluasi program suplementasi kalsium untuk pencegahan preeklamsia
37. Asosiasi antara pengetahuan nutrisi ibu dan kejadian gangguan tumbuh kembang pada bayi
38. Perbandingan status gizi ibu hamil di kawasan pesisir dan pegunungan
39. Hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian prematuritas
40. Pengaruh program makanan tambahan untuk ibu hamil terhadap kenaikan berat badan kehamilan
41. Analisis status vitamin D ibu hamil dan risiko komplikasi obstetrik
42. Persepsi ibu menyusui terhadap makanan yang dianjurkan selama laktasi
43. Hubungan kebiasaan merokok suami terhadap status gizi ibu hamil
44. Efektivitas aplikasi edukasi nutrisi untuk ibu hamil dalam meningkatkan asupan gizi
45. Asosiasi konsumsi makanan fermentasi lokal dengan kejadian anemia pada ibu hamil
46. Perbandingan dukungan laktasi di faskes publik dan swasta
47. Analisis kecukupan energi dan protein pada ibu postpartum
48. Studi intervensi: pemberian paket nutrisi lengkap untuk ibu hamil berisiko
49. Pengaruh layanan konseling gizi terhadap pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan
50. Hubungan asupan yodium ibu hamil dengan perkembangan kognitif bayi (jangka pendek)

C. Stunting, Wasting, dan Masalah Pertumbuhan (51-75)

51. Analisis determinan stunting pada balita di daerah peri-urban
52. Efektivitas intervensi multi-sektoral untuk menurunkan angka stunting
53. Hubungan pola sanitasi keluarga dengan kejadian wasting pada anak
54. Peran edukasi gizi sekolah dalam mencegah stunting generasi muda
55. Pengaruh status gizi ibu saat hamil terhadap risiko stunting anak usia 2 tahun
56. Evaluasi program pencegahan stunting berbasis keluarga di kabupaten B
57. Asosiasi kejadian infeksi berulang dengan kejadian gagal tumbuh (wasting)
58. Perbandingan prevalensi stunting antara anak yang mengikuti program pemberian makanan sekolah dan yang tidak
59. Studi kualitatif: persepsi orangtua tentang penyebab stunting
60. Analisis faktor rumah tangga yang berkaitan dengan kejadian stunting
61. Evaluasi penggunaan growth monitoring sebagai strategi deteksi dini stunting
62. Pengaruh intervensi sanitasi dan air bersih terhadap pertumbuhan anak
63. Hubungan ketersediaan pangan di rumah dengan status gizi anak
64. Keefektifan suplementasi makronutrien dalam program pemulihan gizi pada anak wasting
65. Asosiasi status gizi dan capaian perkembangan kognitif pada anak umur sekolah
66. Analisis ekonomi keluarga dan risiko stunting anak
67. Peran praktik pemberian makan responsif terhadap pertumbuhan anak
68. Implementasi program pencegahan stunting berbasis pesan gizi lokal
69. Pengaruh intervensi pemberdayaan ekonomi keluarga pada penurunan stunting
70. Evaluasi dampak program pangan tambahan terhadap kejadian stunting
71. Hubungan konsumsi susu dan produk olahan dengan pertumbuhan tinggi badan anak
72. Analisis lintas-sektor: pendidikan, sanitasi, dan gizi dalam konteks stunting
73. Perbandingan pendekatan komunitas vs rumah sakit dalam program pemulihan gizi
74. Studi longitudinal: jejak pertumbuhan anak dan determinan awal kehidupan
75. Pengembangan indikator lokal untuk pemantauan stunting berbasis komunitas

D. Pola Makan, Keamanan Pangan, dan Diversifikasi Pangan (76-100)

76. Analisis pola konsumsi sayur dan buah serta faktor yang mempengaruhi di keluarga urban
77. Hubungan keamanan pangan rumah tangga dengan kejadian malnutrisi
78. Peran diversifikasi pangan lokal dalam meningkatkan kecukupan mikronutrien
79. Evaluasi program edukasi school garden terhadap kebiasaan makan anak
80. Pengaruh ketersediaan pangan pasar lokal terhadap kualitas diet keluarga
81. Analisis kandungan nutrisi makanan tradisional sebagai alternatif MP-ASI
82. Studi tentang praktik penyimpanan makanan dan risiko kontaminasi mikroba
83. Hubungan frekuensi makan di luar rumah dengan asupan energi dan lemak
84. Efektivitas labeling gizi sederhana untuk meningkatkan pilihan makanan sehat
85. Analisis pola diet remaja dan risiko kekurangan zat besi
86. Perbandingan kecukupan energi dan protein antara keluarga urban dan rural
87. Pengaruh harga pangan pokok terhadap pola konsumsi keluarga berpendapatan rendah
88. Studi kualitatif: preferensi makanan keluarga dan hambatan diversifikasi pangan
89. Evaluasi program pangan sekolah (school meal) terhadap status gizi siswa
90. Hubungan konsumsi fast food dengan indeks massa tubuh remaja
91. Analisis potensi pangan lokal sebagai sumber vitamin A provitamin
92. Pengaruh kampanye pemasaran makanan ultra-proses terhadap kebiasaan makan keluarga
93. Studi konsumsi suplemen gizi di kalangan atlet pelajar
94. Peran teknologi informasi dalam promosi pola makan sehat komunitas
95. Hubungan praktik memasak rumah dengan kualitas nutrisi makanan keluarga
96. Analisis keamanan pangan pada pasar tradisional di daerah X
97. Intervensi perbaikan pola makan melalui kelompok Ibu di kelurahan Y
98. Asosiasi konsumsi minuman bergula dengan kejadian karies gigi pada anak
99. Evaluasi efektivitas kampanye konsumsi ikan lokal dalam meningkatkan asupan protein hewani
100. Studi perilaku membeli makanan di pasar dan supermarket: implikasi gizi keluarga

E. Gizi dan Penyakit Tidak Menular (101-125)

101. Hubungan pola makan tinggi garam dengan kejadian hipertensi pada dewasa produktif
102. Asosiasi asupan gula dengan resistensi insulin pada remaja
103. Efektivitas konseling gizi pada pasien diabetes tipe 2 di puskesmas
104. Peran pola makan sehat dalam pencegahan penyakit kardiovaskular pada lansia
105. Hubungan konsumsi lemak jenuh dengan profil lipid masyarakat perkotaan
106. Analisis faktor risiko obesitas pada remaja sekolah menengah
107. Evaluasi program promotif gizi terhadap penurunan prevalensi obesitas pada komunitas
108. Perbandingan pola makan pasien dengan dan tanpa riwayat penyakit metabolik
109. Studi kualitatif: hambatan perilaku makan sehat pada pekerja shift malam
110. Hubungan konsumsi buah-buahan dengan kejadian diabetes gestasional
111. Efektivitas intervensi gaya hidup sehat pada penderita hipertensi terkontrol
112. Analisis kecukupan mikronutrien pada pasien dengan penyakit kronis
113. Peran edukasi gizi dalam program rehabilitasi pasien pasca infark miokard
114. Hubungan konsumsi makanan tinggi soda dengan obesitas sentral
115. Evaluasi kebijakan pembatasan gula di kantin sekolah terhadap asupan siswa
116. Asosiasi konsumsi serat dengan kejadian sindrom metabolik
117. Pengaruh intervensi nutrisi komunitas terhadap profil risiko penyakit tidak menular
118. Analisis biaya beban penyakit terkait malnutrisi dan obesitas pada keluarga
119. Evaluasi program screening gizi pada pasien rawat jalan diabets
120. Hubungan status gizi ibu hamil gemuk (obesitas) dengan risiko bayi makrosomia
121. Intervensi kelompok untuk pengurangan asupan garam di komunitas perdesaan
122. Peran makanan fungsional lokal dalam pencegahan penyakit kronis
123. Asosiasi pola makan prasekolah dengan indikator risiko penyakit di masa dewasa
124. Studi longitudinal: perkembangan indeks massa tubuh dari anak ke remaja
125. Evaluasi penggunaan alat ukur antropometri sederhana pada skrining gizi populasi dewasa

F. Program, Kebijakan, dan Evaluasi Intervensi (126-150)

126. Evaluasi implementasi program pangan tambahan di Kabupaten X: cakupan dan hambatan
127. Analisis kebijakan intervensi gizi di tingkat provinsi dan dampaknya terhadap angka stunting
128. Efektivitas skema subsidi pangan sehat dalam meningkatkan akses gizi keluarga miskin
129. Evaluasi program suplementasi mikronutrien berbasis sekolah
130. Analisis faktor keberlanjutan kegiatan posyandu dalam pemberdayaan gizi masyarakat
131. Studi proses: implementasi program pencegahan stunting multi-sektor
132. Peran lembaga swadaya masyarakat dalam peningkatan program gizi komunitas
133. Evaluasi dampak pelatihan kader gizi terhadap cakupan layanan gizi komunitas
134. Analisis efektivitas komunikasi risiko gizi pada masa krisis pangan
135. Studi perbandingan: program nutrisi berbasis cash transfer vs food voucher
136. Evaluasi integrasi layanan gizi dalam pelayanan kesehatan primer
137. Analisis tantangan implementasi GMP (Growth Monitoring and Promotion) di daerah terpencil
138. Persepsi stakeholder terhadap program intervensi gizi di tingkat lokal
139. Efektivitas pengawasan mutu suplementasi mikronutrien di fasilitas kesehatan
140. Studi kasus: restrukturisasi program gizi provinsi X untuk menurunkan stunting
141. Evaluasi penggunaan data surveilans gizi untuk pengambilan kebijakan lokal
142. Analisis kontribusi program pemberdayaan ekonomi terhadap ketahanan pangan keluarga
143. Peran teknologi mobile dalam monitoring program gizi masyarakat
144. Studi kualitatif: implementasi kebijakan labeling pangan di pasar tradisional
145. Evaluasi intervensi berbasis sekolah untuk pencegahan obesitas
146. Analisis efektivitas pendekatan partisipatif masyarakat dalam program perbaikan gizi
147. Perencanaan program berbasis bukti: langkah-langkah prioritas untuk kabupaten dengan prevalensi stunting tinggi
148. Studi komparatif: program intervensi gizi di dua kabupaten dengan kondisi sosial-ekonomi berbeda
149. Evaluasi dampak jangka pendek program gizi darurat pada populasi terdampak bencana
150. Analisis keberlanjutan program pangan sekolah setelah masa pilot

Contoh Tabel Rekomendasi Topik (Ringkas)

Tabel ini menampilkan 10 rekomendasi topik skripsi gizi masyarakat beserta metode dan kata kunci yang direkomendasikan.

Metodologi & Desain Penelitian: Pilihan yang Umum Digunakan

Dalam penelitian gizi masyarakat, pemilihan metodologi bergantung pada tujuan penelitian. Berikut beberapa opsi populer:

• Cross-sectional: Untuk menilai prevalensi dan asosiasi pada satu waktu; cocok untuk survei status gizi.
• Case-control: Untuk menelaah faktor risiko kondisi langka atau spesifik (mis. stunting berat).
• Quasi-experimental: Untuk mengevaluasi intervensi di lapangan tanpa randomisasi penuh (mis. program community-based).
• Randomized Controlled Trial (RCT): Standar emas untuk membuktikan efektivitas intervensi-lebih kompleks dan mahal.
• Mixed-methods: Menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk pemahaman yang lebih mendalam.
• Studi kualitatif: Fokus pada persepsi, pengalaman, dan hambatan implementasi program gizi.

Instrumen Pengumpulan Data yang Sering Digunakan

• Kuesioner/angket standar (diet recall 24 jam, food frequency questionnaire).
• Pengukuran antropometri (BB/U, TB/U, IMT, lingkar lengan atas).
• Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb untuk anemia, tes urine untuk yodium jika memungkinkan).
• Checklist observasi praktik pemberian makanan, sanitasi, dan layanan posyandu.

Tips Praktis Menyusun Proposal dan Menulis Skripsi

1. Pilih judul yang menarik tapi realistis – pertimbangkan waktu, sumber daya, dan akses lokasi penelitian.
2. Lakukan review literatur awal untuk memastikan kebaruan topik (gunakan Google Scholar, SINTA, PubMed).
3. Buat daftar referensi utama dan ringkasan studi terdahulu untuk mendukung latar belakang.
4. Rancang metode yang jelas: ukuran sampel, teknik sampling, alat ukur, dan analisis statistik.
5. Konsultasikan desain dan instrumen dengan dosen pembimbing lebih awal.
6. Siapkan dokumen administrasi: surat izin penelitian, etika penelitian, dan persetujuan kepala desa atau faskes.
7. Jika memakai data primer, latih enumerator dan lakukan pilot testing instrumen.
8. Gunakan perangkat lunak analisis data yang sesuai (SPSS, Stata, R, atau Excel untuk analisis sederhana).
9. Susun jadwal penelitian (Gantt chart) agar penelitian selesai tepat waktu.
10. Manfaatkan template skripsi jurusan sebagai panduan format penulisan.

Contoh Rancangan Metodologi Singkat (Template)

Contoh untuk judul: “Hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Desa X”.

• Desain: Cross-sectional.
• Populasi dan Sampel: Ibu dengan balita 6-24 bulan di Desa X. Sampling: cluster sampling atau simple random sampling, n = 200.
• Instrumen: Kuesioner pengetahuan MP-ASI (dikembangkan & divalidasi), recall 24 jam, pengukuran berat dan tinggi balita.
• Analisis: Uji chi-square untuk asosiasi kategori; regresi logistik untuk faktor determinan stunting/underweight.
• Etika: Izin komite etik kampus, informed consent tertulis dari responden.

Studi Kasus Singkat (Contoh Implementasi Intervensi)

Studi Kasus 1: Program Home Gardening untuk Diversifikasi Pangan di Desa Z

Ringkasan: Sebuah desa dengan prevalensi stunting tinggi menerapkan program home gardening yang melatih keluarga menanam sayuran kaya vitamin dan sumber protein nabati sederhana (tempe, kacang-kacangan). Intervensi disertai penyuluhan gizi dan demonstrasi memasak. Setelah 12 bulan monitoring, dilaporkan peningkatan konsumsi sayur dalam rumah tangga dan peningkatan skor keberagaman makanan anak.

Pelajaran: Intervensi sederhana dan berbasis komunitas dapat meningkatkan ketersediaan pangan bergizi. Evaluasi kuantitatif dan kualitatif diperlukan untuk menilai dampak jangka panjang.

Studi Kasus 2: Edukasi Gizi Melalui Aplikasi Mobile di Perkotaan

Ringkasan: Di sebuah kota menengah, sebuah pilot project menggunakan aplikasi mobile untuk memberikan modul edukasi tentang gizi seimbang kepada ibu hamil. Data pengguna menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet Fe setelah 6 bulan. Hambatan: akses internet terbatas bagi sebagian peserta dan tingkat literasi digital.

Pelajaran: Teknologi dapat mendukung penyebaran informasi gizi, tetapi harus disesuaikan dengan akses dan kemampuan target populasi.

Daftar Sumber Referensi & Media Riset yang Disarankan

Beberapa sumber terpercaya untuk mengecek bukti ilmiah dan literatur terkait gizi masyarakat:

• World Health Organization (WHO) – statistik gizi dan guideline.
• UNICEF – laporan terkait status gizi anak dan program intervensi.
• Food and Agriculture Organization (FAO) – data pangan dan keamanan pangan.
• Jurnal Nasional (SINTA), jurnal internasional (PubMed, Scopus) untuk studi empiris.
• Profil kesehatan daerah (Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten) untuk data lokal.

Optimasi SEO untuk Skripsi & Publikasi Anda

Saat menulis abstrak, judul, dan ringkasan hasil, pertimbangkan praktik SEO agar penelitian Anda lebih mudah ditemukan:

• Masukkan kata kunci utama secara alami pada judul, abstrak, dan subjudul (mis. “judul skripsi gizi masyarakat”, “stunting”, “MP-ASI”).
• Pakai meta deskripsi singkat saat mempublikasikan di repositori institusi.
• Gunakan nama lokasi untuk konteks regional (meningkatkan pencarian lokal).
• Publikasikan ringkasan (policy brief) dan gunakan tag yang relevan saat memposting di laman universitas atau blog akademik.
• Gunakan tautan ke sumber primer dan DOI saat memungkinkan – ini meningkatkan kredibilitas konten online.

Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis Contoh

Contoh rumusan masalah dan hipotesis yang dapat dipakai:

• Rumusan masalah: “Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan status gizi balita?”
• Hipotesis nol (H0): “Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan status gizi balita.”
• Hipotesis alternatif (H1): “Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan status gizi balita.”

Etika Penelitian Gizi Masyarakat

Beberapa poin etika yang harus diperhatikan:

• Peroleh persetujuan tertulis dari responden (informed consent).
• Jaga kerahasiaan data pribadi dan sensitif.
• Jika melibatkan anak, pastikan persetujuan wali/ortu dan perlindungan hak anak.
• Pastikan intervensi tidak membahayakan responden (mis. pemberian suplemen harus sesuai rekomendasi dan pengawasan).
• Ajukan protokol penelitian ke komite etik jika institusi Anda meminta.

Checklist Pra-Pelaksanaan Penelitian

1. Konsultasi topik dan judul dengan dosen pembimbing.
2. Review literatur dan identifikasi gap penelitian.
3. Rancang metode dan hitung ukuran sampel.
4. Siapkan instrumen (kuesioner, format pengukuran) dan lakukan validasi/pilot.
5. Ajukan surat izin penelitian ke pihak terkait (pemerintah lokal, puskesmas, sekolah).
6. Persiapkan pengolahan data (software, kode variabel).
7. Rancang rencana analisis dan tabel hasil yang akan disajikan.

Kesimpulan

Daftar 150 contoh judul skripsi gizi masyarakat ini dirancang untuk memberi inspirasi dan arah bagi mahasiswa yang sedang merencanakan penelitian tentang perbaikan gizi dan kesehatan komunitas. Pilih judul yang sesuai dengan minat Anda, ketersediaan sumber daya, serta kebutuhan lokal. Kunci keberhasilan penelitian adalah perencanaan matang, metode yang jelas, kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal, dan kepatuhan terhadap etika penelitian.

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut seperti menyusun proposal, menghitung ukuran sampel, atau menyusun instrumen kuesioner, gunakan daftar judul ini sebagai titik awal lalu kembangkan bersama pembimbing. Semoga daftar ini membantu Anda menemukan topik yang bermakna dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan gizi dan kesehatan komunitas.

Tag: gizi masyarakat, judul skripsi gizi masyarakat, penelitian gizi, perbaikan gizi, kesehatan komunitas, stunting, MP-ASI.